MATERI KRIDA BINA WANA
ARTI BINA WANA
Krida
Bina Wana adalah salah satu krida Saka Wanabakti. Bina Wana terdiri dari atas kata Bina
yang berarti membina/mengelola/merawat sedangkan Wana berarti hutan.
Sumber
daya alam hutan memegang peran penting bagi kelangsungan makhluk hidup, karena
disamping mempunyai fungsi produksi (kayu dan non kayu) juga berfungsi sebagai
pengatur tata air, pencegah kerusakan tanah, pengatur sirkulasi oksigen,
dan sumber daya alam genetika.
Secara
khusus, pada tahap ini, krida bina wana yang terdahulu hanya 2 kecakapan khusus
terdiri dari konservasi tanah dan reboisasi kini telah disempurnakan SKK dan
TKK terdiri dari:
1.
SKK
Konservasi Tanah dan Air
2.
SKK
Perbenihan
3.
SKK
Pembibitan
4.
SKK
Penanaman dan Pemeliharaan
5.
SKK
Perlebahan
6.
SKK
Budidaya Jamur
7.
SKK
Persuteraan Alam.
1.
SKK
Konservasi Tanah dan Air
Konservasi
tanah adalah upaya untuk memelihara, meningkatkan, dan/atau memeperbaiki
kondisi tanah agar berdaya guna secara optimum sesuai peruntukannya.Tanah
adalah tubuh ala bebas sebagai hasil pelapukan batuan, yang menduduki sebagian
besar permukaan bumi dan berfungsi sebagai habitat tumbuh-tumbuhan, pengaturan
tata air, serta tempat melangsungkan kehidupan bagi makhluk lainnya.
Pembentukan tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor, yaitu iklim, bahan induk,
makhluk hidup, topografi, dan waktu.kelima faktor tersebut berkerjasama melalui
proses pelapukan dan perkembangan tanah, berlangsung sangat lambat berkisar 0,2
– 1 mm dalam setahun.
Kesuburan
tanah dapat diamati dengan tanda-tanda berikut:
a.
Tanah
subur biasanya permukaan atasnya berwarna gelap/kelam karena banyak mengandung
bahan organik, tanaman yang ada kelihatan subur
b.
Tanah
yang tidak subur biasanya permukaannya berwarna terang (muda), berbatu-batu,
kering, tanaman yang ada kelihatan kerdil/tidak tumbuh dengan baik
Kerusakan
tanah terjadi akibat factor manusia dan alam. Kerusakan tanah mengakibatkan
turunnya produktifitas tanah, dan kekeringan.
Erosi
adalah peristiwa pindah atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari
satu tempat ke tempat lain oleh media alami
yaitu air dan angin. Ada dua macam erosi yang utama, yaitu erosi normal
dan erosi dipercepat. Sedangkan menurut bentuknya, erosi dibedakan menjadi
erosi percikan, erosi permukaan, erosi alur, dan erosi parit.
2.
SKK
Perbenihan
Pengadaan
benih adalah proses kegiatan mulai pengumpulan benih, ekstraksi benih,
penghijauan termasuk seleksi dan penyimpanan benih. Penyediaan yang bermutu
baik, dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan setiap tahun dan tepat
waktu. Tujuannya adalah untuk menunjang kelancaran pengadaan bibit yang bermutu
baik dalam jumlah yang cukup, sesuai dengan kebutuhan setiap tahun dan tepat
waktu. Teknik pengumpulan benih dapat dilakukan dengan cara memetik buah dari
pohon atau mengumpulkan buah yang jatuh di atas tanah.
Kegiatan
pengolahan benih adalah pengeringan buah/kerucut, ekstraksi, pembersihan benih,
pemilihan benih/seleksi, pengeringan benih, dan penyimpanan benih. Setelah itu
dilakukan pengujian benih. Pengujian benih antara lain pengambilan contoh uji,
pengujian persentase kemurnian benih, pengujian viabilitas benih (daya
kecambah), dan pengukuran kadar air bersih.
3.
SKK
Pembibitan
Bibit adalah bahan tanaman yang dapat berupa benih sehat atau seedling/anakan baik berupa stek, anakan siap tanam, cangkokan maupun anakan yang dapat ditanam.Pembibitan adalah proses penumbuhan benih menjadi bibit siap tanam, sebanyak yang direncanakan (sesuai dengan areal tanam) bermutu baik, dan tersedia tepat pada musim tanam.persemaian adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyemaikan dan merawat bibit jenis tertentu dengan perlakuan teknis tertentu sehingga dalam waktu yang direncanakan diharapkan dapat dihasilkan bibit yang memenuhi persyaratan baik dari segi kualitas dan kuantitas (umur, ukuran, dan keadaan pertumbuhan).
Pelaksanaan
kegiatan persemaian / pembibitan dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
a.
Pembersihan
lapangan
b.
Persiapan
lapangan
c.
Pengadaan
sarana dan prasarana
d.
Penyediaan
media
e.
Penyiapan
media dan peralatan persemaian
f.
Penyemaian
g.
Penyapihan
bibit
h.
Pemeliharaan
semai
4.
SKK
Penanaman dan Pemeliharaan
Penghijauan
adalah upaya memulihkan atau memperbaiki kembali lahan kritis di luar
kawasan hutan melalui kegiatan tanam menanam agar dapat berfungsi sebgaai
media produksi dan media pengatur tata air yang baik, serta upaya
memepertahankan dan meningkatkan daya guna lahan sesuai dengan peruntukkannya.Reboisasi
adalah upaya rehabilitasi lahan kritis di
dalam kawasan hutan melalui penanaman kayu-kayuan termasuk di dalamnya
pembuatan sarana prasarana.
Pelaksanaan
penanaman dilakukan dengan kegiatan:
a.
Pembersihan
lahan,
b.
Pengolahan
tanah (gebrus I dan II)
c.
Pemasangan
ajir
d.
Pembuatan
lubang tanaman
e.
Pengisian
pupuk dasar ( kompos )
f.
Penanaman
g.
Pemupukan
Pemeliharaan
tanaman dilakukan dengan kegiatan :
a.
Penyulaman
b.
Penyiangan
c.
Pendangiran
d.
Pengendalian
hama dan penyakit/pengendalian api
e.
Pengendalian
penggembalakan dan binatang liar
f.
Penjarangan
5.
SKK
Perlebahan
Perlebahan
adalah suatu rangkaian kegiatan pemanfaatan lebah dan produk-produknya serta
vegetasi penunjang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi
kepentingan masyarakat dengan memperhatikan aspek kelestariannya.Lebah
madu adalah serangga sosial, yang hidup bergerombol dalam keluarga lebah
(koloni). Dalam satu koloni berisi satu lebah ratu yang berkelamin betina
sempurna yang menjadi induk, puluhan lebah jantan yang bertugas mengawini lebah
ratu, dan ribuan lebah pekerja berkelamin betina tidak sempurna yang bertugas
merawat, membersihkan, dan membangun sarang, serta menjaga keamanan dan mencari
air, nektar, dan polen.
Kegiatan
perlebahan ini mempunyai manfaat, yaitu :
a.
Manfaat
langsung
Meningkatkan pendapatan masyarakat
dari hasil perlebahan berupa madu, tepungsari, royal jelly, propolis, lilin
lebah, racun lebah, dll.
b.
Manfaat
tidak langsung
1)
Peningkatan
gizi dan kesehatan masyarakat
2)
Peningkatan
produksi pertanian, perkebunan, dan kehutanan melalui penyerbukan
3)
Menciptakan
kesempatan kerja dan wirausaha
4)
Mendukung
perhutanan sosial dan rehabilitasi lahan melalui kegiatan tanam menanam.
6.
SKK
Budidaya Jamur
Jamur termasuk golongan fungi atau cendawan. Menurut masyarakat awam, jamur adalah tubuh buah yang dapat dimakan. Sedangkan menurut ahli mikrobiologi, jamur atau mashroom ialah fungsi yang mempunyai bentuk tubuh buah seperti payung. Struktur reproduksi berbentuk bilah yang terletak pada permukaan bawah dan payung/tudung. Jamur adalah organisasi yang tidak berklorofil termasuk ordo Agaricales kelas Basidiomicetes.
Sebagai
organisasi yang tidak berklorofil, jamur tidak dapat melakukan proses
fotosintesis seperti halnya tumbuh-tumbuhan. Jamur mendapat makanan dalam
bentuk seperti selulose, glucose, protein, dan senyawa pati. Tidak semua jamur
bisa dimakan, dan beberapa jamur diketahui sebagai jamur beracun. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan untuk membantu dalam menghindarkan keracunan jamur,
yaitu :
a.
Hindari
pengumpulan jamur dalam stadia kancing, karena pada stadia tersebut sulit untuk
membedakan jenis yang satu dengan yang lain (pertumbuhan awal).
b.
Hindari
jamur yang tumbuh pada kotoran binatang yang bilahnya berwarna coklat dan
kehitaman
c.
Hindari
jamur yang bila dipotong mengeluarkan cairan putih seperti susu
d.
Jangan
memakan jamur dalam stadia lanjut/hampir busuk
e.
Jamur
yang menampakkan bekas gigitan kelinci/binatang tidak merupakan jaminan bahwa
jamur tersebut dapat dimakan
f.
Jangan
memakan jamur mentah/belum dimasak
Jamur
ada beberapa jenis, yaitu :
a.
Jamur
kayu, terdiri dari :
1)
Jamur
tiram (jamur tiram putih, jamur tiram abu-abu, jamur tiram pink, dan jamur
tiram putih lebar)
2)
Jamur
kuping (jamur kuping hitam, jamur putih merah, jamur putih agar
3)
Jamur
payung
b.
Jamur
merang
Jamur
mengandung protein lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein pada
tumbuh-tumbuhan lainnya. Jamur juga mengandung macam-macam vitamin, kalori, dan
kolesterol rendah. Kandungan gizi jamur kayu antara lain mengandung karbohidrat
56%, lemak 1,7 %, dan protein 29,4 %. Jamur kuping mempunyai khasiat mengobati
sakit tenggorokan dan jamur shiitake dapat mencegah kangker dan mengobati
hipertensi.
7.
SKK
Persuteraan Alam.
Dari
pengertian di atas, ada 3 kegiatan dalam persuteraan alam, yaitu :
a.
Penanaman
tanaman murbei.
Tanaman murbei (Morus sp)
dikembangbiakkan dengan cara stek batang. Ada beberapa jenis yang umumnya
ditanam di Indonesia, yaitu Morus Alba, Morus Cathayana, Morus Multicaulis,
Morus Kanva II, Morus Nigra.
b.
Pemeliharaan
Ulat Sutera
Ulat Sutera ( Bombyx mori L)
adalah serangga yang berguna sebagai penghasil benang sutera. Dalam siklus
hidupnya mempunyai metamorfosis sempurna mulai dari telur, larva (ulat), pupa,
dan kupu-kupu. Ulat sutera dalam pertumbuhannya mengalami lima tingkat
pertumbuhan (instar), yaitu :
1)
Instar
1, 2, dan 3 disebut instar kecil dengan masa tumbuh sekitar 12 hari
2)
Instar
4 dan 5 disebut ulat besar dengan masa tumbuh sekitar 13 hari.
3)
Setiap
menjelang pindah instar didahului oleh masa istirahat/tidur selama 1 – 2 hari.
Setelah instar 5,
maka ulat akan mengkokon. Pemanenan kokon dilakukan 5 – 6 hari setelah
mengkokon, dengan mengambil kokon dari tempat pengkokonan.
c.
Penanganan
kokon
Kokon
adalah bahan dasar untuk pembuatan benang sutera melalui proses pemintalan
Urutan pengolahan kokon, yaitu pengeringan kokon, pemintalan, dan pengemasan benang.
Urutan pengolahan kokon, yaitu pengeringan kokon, pemintalan, dan pengemasan benang.
Komentar
Posting Komentar